Minggu, 25 Maret 2012

TITRASI




APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG TITRASI????? 

          Titrasi
adalah salah satu metode kimia analisis kuantitatif yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan tertentu dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap jumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahuisecara tepat.


          Dalam Titrasi dikenal  dua larutan standar yaitu Larutan standar primer dan larutan standar sekunder..


Apa Itu Larutan Standar Primer?????


Larutan standar primer adalah larutan standar yang dapat dibuat dan ditentukan konsentrasi pastinya hanya dengan menimbang padatannya, kemudian dilarutkan dalam sejumlah pelarut, misalnya pelarut air.
Syarat larutan standar primer:
·         Memiliki kemurnian 100%
·         Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan (pengeringan) disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu sebelum ditimbang.
·         Mudah didapatkan (tersedia diaman-mana).
·         Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari kesalahan relative pada saat menimbang. Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki kesalahan yang kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu.
·         Harus memenuhi kriteria syarat-syarat titrasi, yaitu:
o   Reaksi antara titran dengan analit harus stoikiometri. Artinya reaksi keduanya dapat ditulis dalam persamaan reaksi yang telah diketahui dengan pasti. Jadi produk reaksi antara titran dan analit diketahui secara pasti sehingga kita dapat menulis dan menyetarakan reaksinya.
o   Reaksi antara titran dan analit harus berlangsung dengan cepat, hal ini untuk memastikan proses titrasi cepat berlangsung dan titik equivalent cepat diketahui.
o   Tidak ada reaksi lain yang mengganggu reaksi antara titran dan analit. Bila ada zat-zat pengganggu maka zat tersebut harus dihilangkan. Sebagai contoh bila kita melakukan titrasi asam asetat dengan NaOH maka tidak boleh ada asam lain seperti H2SO4 yang nantinya akan mengganggu reaksi antara asam asetat dan NaOH.
o   Bila reaksi antara titran dengan analit telah berjalan dengan sempurna (artinya titran dan analit sama-sama habis bereaksi) maka harus ada sesuatu yang dapat dipergunakan untuk penanda keadaan ini. Perubahan ini bisa berupa berubahnya warna larutan, perubahan arus listrik, ataupun perubahan sifat fisik larutan yang lain. Perubahan ini dalam titrasi asam basa bisa dipergunakan indikator tapi yang perlu diingat jarak antara titik akhir titrasi dengan titik equivalent harus berdekatan.
o   Kesetimbangan reaksi harus mengarah jauh ke pembentukan produk sehingga dapat diukur secara kuantitatif. Bila reaksi tidak mengarah jauh ke pembentukan produk maka akan sulit untuk menentukan titik akhir titrasi.




Apa Itu Larutan Standar Sekunder?????

 
    Larutan standar sekunder adalah larutan standar yang tidak dapat dibuat dan di tentukan konsentrasinya hanya dengan melarutkan padatannya dalam sebuah pelarut. Pada larutan standar sekunder, kosentrasinya pasti di tentukan dengan menitrasi larutan asam tersebutdengan suatu titran tertentu (titran harus berupa larutan standar primer) yang sudah diketahui konsentrasi pastinya.





Minggu, 11 Maret 2012

Analisis Anion Kation

           Analisis kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan mencari dan menyelidiki ada atau tidaknya suatu unsur dalam sampel.
       Analisis kuantitatif adalah yang bertujuan mencari atau menyelidiki banyaknya suatu unsur dalam sampel.

Apa yang kamu ketahui tentang kation ???

          Kation adalah ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan positif jika kekurangan elektron.

Sedangkan apa itu anion???

          Anion adalah ion yang bermuatan positif, dan bisa juga di artikan atom yang bermuatan negatif jika kelebihan elektron.


         Untuk menganalisis anion kation ada beberapa tahapan yang bisa kita lakukan yaitu:

1. Uji Pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh gambaran       terhadap contoh sample yang ingin di ketahui atau uji. Uji pendahuluan meliputi :

a. Organoleptis ( menggunakan panca indra) yang di uji biasanya berupa bentuk,warna,bau dan rasa.
b. Uji sifat fisik,yaitu berupa kelarutan,keasaman,sublimasi.
c. Mikroskopis, yaitu melihat bentuk kristal senyawa uji yang khas di bawah mikroskop.
d. Reaksi nyala ( Flame Test ) di lakukan dengan cara menggunakan kawat Pt atau Nicr yang di bakar di atas api bunsen atau api oksidasi.

Warna-warna  apa saja yang akan muncul jika kawat Pt atau Nicr di bakar dalam uji warna nyala????

Kation warna nyala


Li+       = Merah

Na+      = Kuning

K+        = Ungu

Ba2+     = Kuning Hijau

Ca2+     = Merah Kuning



      

       Sesuai dengan namanya yaitu reaksi nyala ternyata setiap logam memberikan warna yang berbeda-beda mempunyai warna khasnya masing-masing. warna nyala tersebut  terjadi karena adanya eksitansi elektron. Eksitansi yaitu perpindahan elektron ke energi yang lebih besar.
           
      Reaksi nyala (Flame Test) termasuk reaksi kering, selain reaksi kering di kenal juga reaksi cara basah. Yaitu hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati adanya perubahan yang terjadi, umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya gas, dan perubahan warna.


Reaksi Pengendapan

         Banyak sekali reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan yang berperan penting dalam analisa kualitatif. Bentuk endapan dapat berupa kristal,  atau koloid dan dengan warna yang berbeda-beda . Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.











 Analisis Kation

          Penggolongan kation yang paling umum berdasarkan pada kelarutan dari klorida , sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation digolongkan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut terhadap beberapa pereaksi.

Golongan - golongan kation memiliki ciri khas yaitu :

  • Golongan I : membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion - ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
  • Golongan II : membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah mercurium (II) , tembaga , cadmium, bismuth, stibium , timah .
  • Golongan III : membentuk endapan dengan ammonium sulfit dalam suasana netral . Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, allumunium , seng, mangan, dan kobalt.
  • Golongan IV : membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam .
  • Golongan V : disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan pereaksi - pereaksi golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium ammonium, lithium, dan hidrogen.

Analisis Anion 

          Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis.
          Untuk mengetahui adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kation apa saja yang terdapat dalam larutan sample pada percobaan sebelumnya, yaitu percobaan analisis kation.
         Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sample. Hal tersebut di sebabkan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat. 
 
Umumnya anion dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a.  Golongan Sulat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42- , AsO43- ,
b.  Golongan halida : Cl- , Br- , I- , S2- ,
c.  Golongan nitrat  : NO3- , NO2- , C2H3O2- .